Header Ads

agen togel online banner

Meski Belum Menikah, Aku Bisa Memberi 'Cucu' untuk Orangtuaku


Ilustrasi




Cinta itu universal. Cinta tidak hanya ditemukan pada pasangan kekasih, suami-istri, orang tua dan anak atau saudarnya yang memiliki hubungan darah. Cinta dapat juga terjadi karena adanya ketertarikan antara saya dengan anak-anak.

Entah mengapa terasa menyenangkan walau pun kadang agak merepotkan, Saya merasa anak-anak itu adalah dunia saya dan sumber energi saya agar saya merasa hidup.

Saat ini, saya bekerja sebagai admin keuangan di sebuah toko. Meskipun rutinitas pekerjaan juga sudah menyita waktu, pikiran, dan tenaga saya, saya tidak meningalkan kegiatan mengajar anak-anak. Berinteraksi dengan mereka walau hanya seminggu sekali menjadi sesuatu yang saya rindukan dan saya nantikan. Ada-ada saja tingkah mereka. Tiba-tiba ada yang menangis, memeluk, minta digendong, sampai ingin mengelap ingus. Semua permintaan mereka menjadi sesuatu yang menyenangkan bagi saya.

Dari keterlibatan saya mengajar anak-anak sekolah minggu dan aktif di gereja, saya berkenalan dengan seorang pria. Pria ini berasal dari daerah lain dan akan bekerja sebagai tenaga admin di gereja menggantikan saya. Mungkin karena sering bertemu untuk urusan kegiatan gereja saya diam-diam mengaguminya. Mengangumi kesederhanaan dan kepintarannya dalam komputer serta pintar bermain musik terutama piano.

Selain sering bertemu di gereja kami juga sering saling mengirim pesan lewat BBM atau fasilitas chat di facebook. Dan akhirnya kami jadian karena merasa cocok saat saling berkomunikasi. Meski saya belum mengetahui latar belakangnya. Sayangnya, hubungan ini hanya berlangsung sebentar dan berakhir begitu saja. Penyebabnya desakan dan keinginan orang tua untuk memiliki cucu membuat saya agak memaksa pria ini untuk main kerumah. Dia menolak dengan alasan saya dulu yang harus main ke rumahnya.

Tapi bukan hanya menolak untuk main ke rumah, entah kenapa status pacaran kami jadi sesuatu yang di sembunyikan.Tidak ada yang tahu kalau kami berpacaran.
Merasa penarasan, saya tanya alasannya. Akhirnya dia jujur mengenai latar belakangnya. 
Tidak ambil pusing dengan masa lalunya. Tetapi hubungan diam-diam ini terus berlanjut, lama-lama saya kesal sendiri ngapain punya pacar kalau enggak bisa dikenalin ke Orang Tua dan yang lainnya, dan akhirnya kami memilih putus.

Masih didesak orangtua untuk segera menikah dan keinginan mereka punya cucu.  Akhirnya  saya memilih menjadi orang tua asuh. Lewat sebuah yayasan yang fokus pelayanannya adalah pendidikan anak-anak indonesia timur,dari sana saya mendapat seorang anak laki-laki yang dipilihkan langsung oleh yayasan. Dan entah mengapa tanggal dan bulan kelahiran anak ini sama dengan tanggal lahir mantan saya.

Keputusan saya ini di protes oleh orang tua saya, namun dengan begini saya udah nurutin kemauan orang tua saya . Memberikan banyak cucu lewat anak-anak sekolah minggu dan anak asuh saya ini.
Karena saya menganggap anak-anak ini seperti anak-anak saya sendiri walau bukan saya yang melahirkan mereka. Demikianlah semua waktu, tenaga pikiran, dan hati saya curahkan dalam pekerjaan dan mengajar anak-anak ini.

No comments